Rabu, 09 Maret 2011

Untuk Anakku Part I

Pernah aku posting di notes facebook-ku..... Bukan bermaksud mengeluh, tapi hanya ingin sedikit mengungkapkan kegelisahan hatiku sebagai seorang wanita yang masih menantikan amanah indah dari Allah SWT.

Anakku, apakah kamu bertanya-tanya seperti bapak ibumu bertanya-tanya mengapa rohmu tak kunjung ditiupkan ke rahim ibumu?

Mungkin kau lebih mudah mendapat jawabannya, karena kau masih berada di surga bersama Allah. Namun disini bapak dan ibumu berusaha mencari jawabannya, nak. Entah apakah bapak dan ibu kurang bersedekah, ataukah bapak ibumu masih banyak berlumur dosa. Yang pasti Allah sedang menguji kesabaran dan keikhlasan bapak ibumu, nak. Doakan saja bapak ibumu lulus sehingga bisa menimangmu di dunia ini.


Anakku, apa kau kadang sedih seperti ibumu, saat orang2 di sekitar ibu sering bertanya mengapa kau tak kunjung hadir? Jujur ibu sedih, nak... Orang2 seolah yang paling tau bagaimana menghadirkan kau di hidup ibumu. Kadang gurauan bermunculan nak, tanpa mereka mengerti bagaimana berkecamuknya hati ibumu. Kadang juga orang beranggapan bahwa setelah menikah, anak akan hadir 10 bulan kemudian. Memang banyak yg seperti itu nak, tapi ternyata belum bagi bapak ibumu.


Terkadang ibu gemes nak, saat beberapa teman laki2 ibu menepuk dada menyatakan bahwa dia dengan mudah bisa langsung menghamili istri mereka. Apakah mereka tak menyadari bahwa tidak ada yg berhak menepuk dada dengan sombong selain Allah? Sadarkah mereka hanya karena Allah mereka bisa bercanda dengan anak-anak mereka?


Nak, maafkan bapak ibumu yang begitu ingin menimangmu. Bapak ibu yakin sebenarnya tempat yang paling indah buatmu adalah berada di surga bersama Allah. Tapi maafkan jika bapak ibumu sedikit egois, menginginkan dirimu hadir di rahim ibu. Mungkin dunia yang kau lihat nanti tidak seindah surga, mungkin nanti kadang bapak ibu marah padamu, tapi itu karena kami menyayangimu, nak. Tentu bapak ibu akan berusaha sepenuh hati merawatmu, membimbingmu, mendidikmu hingga kau dewasa dan mandiri. Maukah kau, nak?


Doakan bapak ibumu sabar dan ikhlas menantimu ya? Tolong sampaikan curhat ibu ini ke Allah ya, kamu mau kan? Bapak ibu mencintaimu, nak.

2 komentar:

  1. Mba Ina....
    sabar yah, Allah Swt tahu kapan saatnya
    Yeyen udah pernah melalui cobaan itu
    setiap hamba-Nya diuji dengan cobaan yang berbeda
    tapi percayalah, dibalik itu semua tersimpan suatu "pelangi" yang subhanallah indah sekali
    hanya Allah yang tahu kapan dan bagaimana

    BalasHapus
  2. Iya Yen, makasih yaaa... Bukannya ngga bersabar kok, tapi hanya sekedar mengeluarkan uneg2 aja biar plong hehehe....
    Aku percaya kalo semua sudah diatur dengan baik oleh Allah. Jadi aku syukuri dan nikmati semua yg diberikan saat ini. Alhamdulillah suamiku juga ngga menuntut, dia yg bisa menenangkan hatiku dan mengingatkan aku.

    BalasHapus